Who's Lisa?

Thursday, January 6, 2011

The Horse and His Boy

Kuda dan Anak Manusia, itu bahasa Indonesiannya. The Horse and His Boy adalah salah satu karya C.S Lewis yang dicetak pada tahun 1954, lama banget ya. Sebelum bokap gue lahir bukunya udah ada. Tapi bukan itu yang mau gue bahas di post ini, The Horse and His Boy adalah buku favorite gue dari semua 7 buku The Chronicles of Narnia. Ceritanya tentang Shasta (yang ternyata adalah Pangeran Cor dari Archenland), Aravis (Putri dari Carlomen) , Bree dan Hwin (Kuda yang Bisa Berbicara dari Narnia). Mereka berempat melarikan diri dari Negeri Selatan menuju Negeri Utara. 



Diawal cerita, Shasta diceritakan sebagai anak nelayan yang hidupnya menderita di Negeri Selatan. Lalu suatu malam ia mendengar pembicaraan ayahnya dengan seorang bangsawan. Ia mendengar ternyata dirinya bukanlah anak Negeri Selatan seperti ia duga. Shasta adalah anak Negeri Utara (di utara terdapat Narnia dan Archenland, negeri baik yang tak mengenal perbudakan). Ayah Shasta hendak menjual Shasta kepada bangsawan untuk dijadikan seorang budak. Mendengar semua itu Shasta menghampiri kuda yang ditunggangi oleh sang bangsawan (di Negeri Selatan tidak ada Kuda yang Bisa Berbicara) lalu Shasta mengajaknya berbicara. Betapa terkejutnya Shasta mendapati kuda sang bangsawan adalah Kuda yang Bisa Berbicara yang berasal dari Negeri Utara, Negeri Narnia. Nama kuda itu adalah Bree. Mereka berdua akhirnya melarikan diri. Diperjalanan menuju Narnia mereka dipertemukan oleh Aravis dan Hwin oleh Aslan. Diceritakan bahwa Aravis adalah Putri Carlomen yang hendak dinikahkan, padahal usianya masih sangat belia. Karena menentang pernikahan paksa ini maka Aravis melarikan diri dengan Hwin, kuda kesayangannya yang ternyata adalah Kuda yang Bisa Berbica yang juga berasal dari Narnia. Kedua kuda itu, Bree dan Hwin, memiliki cerita yang sama. Mereka ditanggkap oleh bangsa Selatan saat masih kecil dan berpura-pura menjadi kuda yang tak bisa berbicara. Pelarian mereka sampai pada titik mereka harus melewati Ibu Kota Calormen, Tashbaan. Mereka berempat berpura-pura sebagai budak yang membawa kuda majikannya. Namun mereka dikejutkan dengan ditangkapnya Shasta oleh Raja Edmund dan Ratu Susan, Raja dan Ratu Narnia. Raja dan Ratu Narnia mengira Shasta adalah Pangeran Corin, Pangeran Archenland. Dengan kebingungan yang sangat mendalam Shasta terpisah dengan ketiga temannya dan mengikuti Raja dan Ratu Narnia. Dan tak sengaja Shasta mendengar rencana pelarian Raja dan Ratu Narnia dari Tashbaan untuk mencegah perkawinan paksa dari Ratu Susan dengan anak Tisroc, Rabadash. Shasta akhirnya dapat berpisah dengan Raja dan Ratu Narnia setelah Pangeran Corin kembali. Sedangkan cerita berbeda dialami oleh Aravis. Aravis bertemu temannya dan ia meminta bantuan untuk melarikan diri dari Ibu Kota Calormen itu. Bree dan Hwin lebih dulu dikirim menuju tempat pertemuan yang telah mereka sepakati sebelumnya, dimana Shasta telah menunggu. Aravis berencana melarikan diri melalui istana, namun Aravis menemukan dirinya terjebak di dalam ruangan bersama dengan Tisroc, Rabadash dan penasihat kerajaan. Ia mendengar rencana penyerangan Archenland dan Narnia saat dalam keadaan damai dan tanpa pemberitahuan. Setelah pembicaraan itu selesai Aravis bergabung kembali dengan ketiga temannya lalu melanjutkan perjalanan. Mereka berkuda dengan sangat cepat karena berniat memberitahu Archenland tentang penyerangan yang akan dilakukan oleh Calormen. Ditengah perjalanan, Aslan membatu mempercepat lari kuda yang telah sangat lelah setelah melewati padang pasir. Padahal tentara Calormen berada tepat di belakang. Aslan mengejar dan melukai bahu Aravis. Akhirnya Shasta sendiri berlari menuju Archenland dan memperingati Raja Lune, Raja Archenland tentang penyerangan Calormen. Kerajaan Archenland dapat mempertahankan kerajaannya saat Calormen datang menyerang. Sedangkan Shasta melanjutkan perjalanan seorang diri ke Narnia. Dan tanpa diduga ia bertemu Pangeran Corin dan pasukan Narnia yang akan bertempur membantu Archenland. Pertempuran berlangsung dan Calormen dapat dikalahkan. Setelah itu diketahui bawha Shasta adalah Pangeran Cor. Ternyata Corin dan Cor adalah saudara kembar. Raja Lune menceritakan bawha saat Cor dan Corin masih bayi mereka dibawa ke Centaurus tua dan ia mengatakan bawha Cor akan menyelamatkan Archenland suatu hari (ia telah melakukan penyelamatan itu). Mendengar hal itu, seorang penghianat berencana menyingkirkan Cor dengan menculiknya. Setelahnya diketahui Cor ditemukan oleh nelayan yang dulu ia pikir adalah ayahnya. Akhirnya Pangeran Cor menjadi Raja Archenland setelah Raja Lune tiada dan ia menikah dengan Aravis. Pangeran Corin sangat senang karena ia tidak perlu menjadi raja, ia dijuluki Pangeran Cor si Tinju Petir. Bree dan Hwin kembali ke Narnia.

Begitulah ceritanya :) gue suka banget akhir ceritanya dimana Shasta ternyata saudara kembar Pangeran Corin. Beda banget dengan semua cerita narnia, buku ini lebih 'buku anak-anak' menurut gue. Dan gue suka buku anak-anak hahaha. Sayangnya buku ini tidak di filmnkan. Kalo di filmin pasti seru deh. Ga sabar nunggu film Narnia 4. Kayaknya sih narnia 4 judulnya, The Chronicles of Narnia: The Silver Chair. Mmm akan ngepost tentang cerita The Silver Chair suatu hari nanti. Yang harus diketahui adalah Eustace menjadi pemeran utama di film itu. Padahal Eustace kurang ganteng (maaf) di narnia 3. well, I hope he'll be more handsome lol.

No comments:

Post a Comment